Yang Perlu Diketahui Turis Soal Virus Corona di Prancis
Judi Online - Pemerintah Prancis pada Jumat (20/3) mengimbau penutupan ruang publik dan objek wisata sebagai salah satu langkah menghentikan penyebaran virus corona COVID-19.
Pemerintah kota Nice telah menutup Promenade des Anglais, sementara pemerintah kota Paris menutup Champ-de-Mars, Museum Invalides, dan tepi Sungai Seine.
Basilika Sacre-Coeur yang menghadap ibu kota ikut ditutup untuk pertama kalinya sejak dibangun pada tahun 1914.
Seluruh kawasan pantai Mediterania juga dinyatakan ditutup, karena "Kami melihat terlalu banyak orang di pantai," kata pejabat daerah Pierre Dartout kepada AFP.
Kunjungan ke penjara telah ditangguhkan dan festival film Cannes ikut ditunda.
Langkah-langkah itu dilakukan setelah pemerintah mempertimbangkan untuk memperluas isolasi selama dua minggu, sebagai upaya mengerem penyebaran virus corona yang telah menularkan 9.000 orang dan menyebabkan 372 kematian.
Masyarakat Prancis telah diminta melakukan isolasi mandiri sejak tengah hari Selasa (17/3), dengan perjalanan keluar rumah terbatas untuk membeli makanan, mengunjungi dokter, merawat anjing, atau jogging sendirian.
Tidak ada acara pertemuan yang boleh digelar, dan pekerja hanya dapat pergi ke kantor jika atasan mereka tidak memberikan pilihan untuk bekerja dari rumah.
Orang-orang yang ingin ke luar rumah perlu membawa surat pernyataan yang dapat dicetak melalui situs pemerintah, untuk menyatakan alasan perjalanan mereka.
Bagi yang tak dapat menunjukkan surat tersebut berisiko terkena denda 135 euro (sekitar US$145 atau Rp2,5 juta) per orang.
Pemerintah kota Nice telah menutup Promenade des Anglais, sementara pemerintah kota Paris menutup Champ-de-Mars, Museum Invalides, dan tepi Sungai Seine.
Basilika Sacre-Coeur yang menghadap ibu kota ikut ditutup untuk pertama kalinya sejak dibangun pada tahun 1914.
Seluruh kawasan pantai Mediterania juga dinyatakan ditutup, karena "Kami melihat terlalu banyak orang di pantai," kata pejabat daerah Pierre Dartout kepada AFP.
Kunjungan ke penjara telah ditangguhkan dan festival film Cannes ikut ditunda.
Langkah-langkah itu dilakukan setelah pemerintah mempertimbangkan untuk memperluas isolasi selama dua minggu, sebagai upaya mengerem penyebaran virus corona yang telah menularkan 9.000 orang dan menyebabkan 372 kematian.
Masyarakat Prancis telah diminta melakukan isolasi mandiri sejak tengah hari Selasa (17/3), dengan perjalanan keluar rumah terbatas untuk membeli makanan, mengunjungi dokter, merawat anjing, atau jogging sendirian.
Tidak ada acara pertemuan yang boleh digelar, dan pekerja hanya dapat pergi ke kantor jika atasan mereka tidak memberikan pilihan untuk bekerja dari rumah.
Orang-orang yang ingin ke luar rumah perlu membawa surat pernyataan yang dapat dicetak melalui situs pemerintah, untuk menyatakan alasan perjalanan mereka.
Bagi yang tak dapat menunjukkan surat tersebut berisiko terkena denda 135 euro (sekitar US$145 atau Rp2,5 juta) per orang.
STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online,
Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED
Pemerintah telah mengerahkan 100 ribu polisi untuk memantau pergerakan orang-orang di Prancis.
Polisi akan meningkatkan kontrol di stasiun kereta Paris selama akhir pekan, mencari orang yang masih melakukan perjalanan tanpa alasan darurat.
Dikutip dari keterangan KBRI Paris per 22 Maret 2020, beberapa kota di Prancis seperti Nice, Montpellier, Menton, Vallauris, Perpignan, Béziers, Hautmont, Jeumont, Roquebrune-Cap-Martin telah memberlakukan jam malam.
Transportasi
KBRI Paris telah mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke Prancis demi mencegah penularan virus corona.
Beberapa jalur via Timur Tengah terpantau masih dapat dilewati hanya untuk transit, seperti Qatar dan Uni Emirat Arab.
Pemerintah Singapura tidak mengijinkan untuk masuk dan transit di Singapura bagi pengunjung yang 14 hari sebelumnya pernah ke Prancis, Jerman Italia dan Spanyol.
Maskapai Saudia telah menghentikan penerbangan internasional. Emirates akan menghentikan rute internasional per 25 Maret 2020.
Sedangkan Turkish Airlines menutup penerbangan masuk dan keluar dari sembilan negara Eropa, termasuk Prancis, sampai 17 April 2020.
Penerbangan yang tiba di Prancis dari Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, dan Iran akan diperiksa oleh tim kesehatan di bandara.
Sejumlah layanan bus antarnegara seperti FlixBus sudah menutup beberapa jalur antarperbatasan di Eropa.
Comments
Post a Comment